Polisi mengatakan seorang pembunuh berantai diduga telah ditangkap di Rwanda setelah ditemukannya mayat lebih dari 10 orang di sebuah lubang yang digali di kompleksnya.
Para tetangga pada Kamis memberitahu The Associated Press bahwa Denis Kazungu, 34, sangat jarang bicara.
Juru bicara Biro Investigasi Rwanda mengatakan kepada wartawan bahwa tersangka telah mengaku membunuh. Polisi menuduh bahwa tersangka memikat orang-orang dari bar ke rumahnya di pinggiran ibu kota, Kigali.
Polisi mengatakan penyelidikan masih berlanjut tentang dugaan motif dan mereka akan merilis total korban nanti.
Kazungu tidak dapat dihubungi untuk berkomentar, dan belum jelas apakah dia memiliki pengacara.
The New Times yang dikelola negara mengutip pemilik sewaan Kazungu, Augustin Shyirambere, yang mengatakan tersangka tidak membayar sewa selama beberapa bulan dan menolak akses ke properti. Pemilik sewaan pergi ke otoritas untuk meminta bantuan.
Seorang tetangga mengatakan tersangka menikah dan menyewa dua rumah, satu untuk keluarganya dan satu lagi kosong. Dia memiliki toko suku cadang sepeda motor, kata tetangga itu. Seperti yang lain, dia berbicara dengan syarat anonim karena takut pembalasan dari otoritas dalam kasus sensitif ini.
Emmanuel Nizeyimana, sekretaris eksekutif lingkungan Busanza tempat Kazungu tinggal, mengatakan tersangka sebelumnya ditahan atas tuduhan perampokan dan pemerkosaan tetapi kemudian dilepaskan. Tidak segera jelas mengapa.
Dia mengatakan pencarian mayat lain telah berakhir.