Sebuah perahu terbalik di Nigeria tengah-utara pada Minggu dini hari, menewaskan setidaknya dua lusin orang dan meninggalkan banyak orang lainnya hilang di tengah upaya penyelamatan yang panik, pejabat darurat mengatakan.
Para korban, kebanyakan perempuan dan anak-anak, tenggelam saat bepergian di atas perahu kayu di negara bagian Niger di distrik Mokwa.
Perahu itu mengangkut lebih dari 100 penumpang, menurut Zainab Sulaiman, kepala Badan Penanggulangan Darurat Nasional Nigeria di negara bagian itu, menunjukkan bahwa jumlah kematian bisa jauh lebih tinggi karena penyelam setempat mencari korban selamat.
“Sejauh ini, mereka menemukan 24 mayat… dan menyelamatkan 30 orang,” kata Sulaiman kepada The Associated Press.
Terbaliknya perahu di komunitas Gbajibo, terletak 156 mil dari Minna, ibu kota negara bagian.
Bencana perahu umum terjadi di banyak komunitas terpencil di seluruh negara Afrika Barat di mana kapal buatan setempat biasa digunakan untuk transportasi. Sebagian besar insiden diakibatkan oleh overloading di tengah minimnya jalan yang baik dan dapat diakses di sebagian besar area yang terkena dampak.
Para korban terakhir telah direlokasi dari area di mana bendungan Jebba berlokasi dan sedang kembali ke lahan pertanian mereka di komunitas mereka sebelumnya ketika perahu mereka terbalik, menurut Ibrahim Audu, juru bicara layanan darurat Negara Bagian Niger.
Belum jelas apa yang menyebabkan perahu itu terbalik, meskipun Audu menunjuk ke overloading, kondisi perahu atau hambatan pergerakan perahu di air sebagai kemungkinan.
Tragedi itu terjadi tiga bulan setelah salah satu bencana perahu terburuk Nigeria dalam beberapa tahun terakhir di mana lebih dari 100 orang tewas. Sebagian besar reformasi air dan transportasi yang otoritas janjikan pada saat itu belum dilaksanakan.