Jakarta, Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses membukukan penguatan 3 hari beruntun pada perdagangan Rabu kemarin setelah menguat 0,58% ke 6.071,724. Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 439 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,18 triliun.
Penguatan IHSG mengikuti bursa saham AS (Wall Street), dimana indeks S&P 500 kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu waktu setempat.
Penguatan Wall Street merespon rilis notula rapat kebijakan moneter The Fed edisi Maret, yang menegaskan tidak akan mengubah kebijakannya dalam waktu dekat. Artinya suku bunga akan tetap di rekor terendah 0,25%, dan program pembelian aset (quantitative easing/QE) senilai US$ 120 miliar tidak akan dikurangi.
Kabar baiknya, Wall Street kembali menguat dan mencetak rekor lagi pada perdagangan Kamis waktu setempat, yang tentunya mengirim angina segar ke bursa saham Asia, termasuk IHSG.
Baca:Terkuak! Deretan 10 Fakta Baru Megaskandal Asabri Rp 23 T |
Sementara itu dari dalam negeri akan dirilis data indeks keyakinan konsumen (IKK) yang bisa mempengaruhi pergerakan IHSG.
Secara teknikal, penguatan IHSG masih tertahan rerata pergerakan 100 hari (moving average/MA100). MA 100 terbukti mampu menahan penguatan IHSG, sehingga akan menjadi kunci pergerakan.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic pada grafik harian berada di dekat wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic pada grafik 1 jam justru sudah masuk ke wilayah overbought, yang berisiko membawah IHSG turun.
![]() Foto: Refinitiv |
MA 100 di kisaran 6.070-6.080 menjadi resisten terdekat, jika mampu ditembus IHSG berpeluang menguat ke 6.100 hingga 6.110. Resisten selanjutnya berada di kisaran 6.160-6.170.
Sementara selama tertahan di bawah MA 100, IHSG berisiko turun ke 6.030, sebelum ke level psikologis 6.000.
TIM RISET INDONESIA
Baca:Simak 7 Kabar dari Pasar Ini, Penting Buat Cari Cuan Hari Ini |
[Gambas:Video ]
(pap/pap)