Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

Dow Jones Dibuka Lompat 275 Poin Berkat Kejutan Data Pekerja

wall street

Jakarta, Indonesia – Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat perdagangan Jumat (5/3/2021) atau melawan tren di pasar berjangka yang sempat merah, berkat kabar positif lonjakan pembukaan lapangan kerja baru.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa ada 379.000 gaji baru yang dicetak pada Februari. dan angka pengangguran anjlok jadi 6,2%. Ini melampaui ekspektasi ekonom dalam survei Dow Jones yang memperkirakan angka 210.000, setelah Januari hanya mencetak 49.000 gaji baru.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 275,4 poin (+0,89%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 30 menit kemudian surut menjadi 72 poin (+0,23%) ke 30.996,16 dan S&P 500 naik 1,2 poin (+0,03%) ke 3.769,65 dan Nasdaq loncat 79,3 poin (-0,62%) ke 12.644,17.

“Ini menjadi even perubahan yang ditunggu di bursa kerja yang lama tertekan, di mana kita mulai fokus pada ekonomi yang tertekan, yang kembali menguat,” tutur Charlie Ripley, perencana investasi senior Allianz Investment Management, seperti dikutip International.

S&P 500 dan Dow Jones pun kemarin anjlok lebih dari 1%. Sementara itu, Nasdaq jatuh 2,1% akibat gerusan saham teknologi dan terhitung drop 3,6% dalam sepekan berjalan. Namun demikian, indeks saham sektor energi melesat 2,5% menyusul kenaikan harga minyak.

Menyambut data positif ketenagakerjaan, saham sektor energi berlompatan, misalnya Occidental Petroleum yang melesat lebih dari 3%. Saham perbankan dan peritel juga menguat drastis. Sebaliknya saham teknologi masih tertekan seperti Tesla yang anjlok 1%.

Koreksi saham teknologi terjadi setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS berjatuh tempo 10 tahun naik kembali menjadi 1,5%. Sepekan lalu, bursa AS juga melemah setelah yield obligasi acuan tersebut melesat hingga menyentuh angka 1,6%.

Saham teknologi anjlok karena mereka dikenal rakus menerbitkan obligasi, yang beban bunganya meningkat ketika imbal hasil obligasi acuan naik. Selain itu, pelaku pasar juga menghindarinya dan mendiversifikasi asetnya menyambut pemulihan ekonomi.

Kenaikan yield berlanjut setelah bos bank sentral AS (Federal Reserve/ The Fed) Jerome Powell pada Kamis menyebutkan bahwa pembukaan kembali perekonomian bisa menciptakan dorongan penguatan inflasi dan pihaknya bakal lebih sabar dan menahan diri menghadapi situasi demikian.

Meski demikian, Powell mengaku telah mengetahui perihal kenaikan imbal hasil obligasi tersebut. Ketika imbal hasil menguat, maka harga surat utang tersebut kian murah dan menarik untuk dibeli yang dalam skala tertentu bisa menarik dana dari bursa saham ke obligasi.

TIM RISET INDONESIA

[Gambas:Video ]

(ags/ags)