Jakarta, Indonesia – Masih minimnya sejumlah katalis positif membuat laju bursa saham domestik kembali melanjutkan pelemahannya di perdagangan awal pekan ini. Senin kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 0,16% ke posisi 6.248,46 poin.
Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi kemarin mencapai Rp 10,66 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,18 juta kali. Adapun, pelaku pasar asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 469,41 miliar.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan Indonesia sebelum memulai perdagangan Selasa (9/3/2021):
1. Butuh Capex Rp 7 T, Jasa Marga Siap Lepas 3 Ruas Tol Rp 3 T
Perusahaan pengelola jalan tol, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) tahun ini telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 5 triliun-Rp 7 triliun untuk membiayai pengerjaan proyek tiga jalan tol.
Sumber pendanaan capex ini akan berasal dari penerbitan obligasi, pinjaman bank dan suntikan ekuitas hasil divestasi jalan tol.
Direktur Keuangan Jasa Marga Donny Arsal mengatakan perusahaan menyebutkan kebutuhan pendanaan ini masih bisa dipenuhi dari fasilitas pendanaan perusahaan yang masih tersedia.
“Capex kita rencananya Rp 5 triliun-Rp 7 triliun tahun ini, kita hanya perlu menyelesaikan beberapa proyek JORR [Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road] 2, Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda,” kata Donny dalam webinar Forum Wartawan BUMN, Senin (8/3/2021).
Baca:Harga CPO Meroket, Saham Sawit Terbang, Lanjut Gak Hari Ini? |
2. Raksasa Asuransi Allianz Tertarik Suntik Fintech RI
Perusahaan asuransi raksasa yang bermarkas di Munich, Jerman, Allianz, menyatakan minatnya untuk menyuntikkan dana ke beberapa pelaku industri fintech di Indonesia.
Dalam pernyataan resminya, Allianz menyatakan ketertarikannya untuk menanamkan uangnya di beberapa fintech negara Asia dengan menugaskan unit usahanya, Allianz X. Awalnya mereka akan menyuntikkan US$ 75 miliar kepada WeLab fintech yang berbasis di Hong Kong dan bermaksud untuk berkembang ke beberapa negara Asia lainnya seperti Indonesia.
“Titik awal geografis kerjasama ini adalah Hong Kong. Ekspansi selanjutnya ke seluruh Greater Bay Area dengan total penduduk 72 juta direncanakan, berpotensi juga ke pasar Indonesia dan Asia Tenggara pada tahap selanjutnya,” tulis perusahaan tersebut dalam laman resminya.
3. Disuntik Modal Rp 3 T, Terungkap Rencana Besar Krakatau Steel
Pemerintah menyuntikkan modal sebesar Rp 3 triliun kepada PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang akan digunakan untuk supply produk hingga bahan baku industri hilir.
“Rp 3 triliun itu obligasi wajib konversi. Menjadi modal perusahaan ketika jatuh tempo di tahun ketujuh,” ujar Direktur Utama KRAS, Silmy Karim kepada Indonesia di Jakarta, Selasa (8/3/2021).
Suntikan dana tersebut, lanjutnya, membantu KS dalam mendukung supply menyediakan produk jadi. Di mana itu adalah bahan baku industri hilir dan pengguna baja yang disuplai lebih baik. “Artinya otomatis impor juga berkurang,” ujarnya singkat.
Baca:20 Saham Langganan Bagi-bagi Dividen, Siapa Paling Royal? |
4.Leasing Grup Indomobil Lagi Cari Utang Rp 2,87 T Buat Modal
Perusahaan leasing Grup Indomobil, PT Indomobil Finance Indonesia menjajaki pinjaman bersama atau club deal loan dalam denominasi dollar senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,87 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000 per US$.
Dalam wawancara dengan Indonesia, perseroan sebelumnya memang berencana menghimpun pendanaan melalui pinjaman dari bank selain juga dari surat utang.
“Selain pinjaman dari perbankan, kami berencana menerbitkan obligasi. Kami juga mendapat pinjaman sindikasi off shore dari luar negeri, ini memang terasa lebih murah,” kata Vice Chairman Of Executive Board Indomobil Finance Indonesia, Gunawan dalam wawancara di Program Money Talks, Kamis (4/3/2021).