Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

Marak Anti Asia di Amerika, Ini Arahan Konjen RI ke WNI

Jakarta, Indonesia – Diskriminasi rasial di Amerika Serikat (AS) kembali meningkat tajam. Setelah masyarakat keturunan etnis Afrika-Amerika, Hispanik dan Latino menjadi korban, kali ini etnis Asia-Amerika jadi sasaran baru.

Tak tanggung-tanggung, insiden terbaru diskriminasi rasial ini langsung menelan korban. Kasus tersebut merupakan penembakan dan pembunuhan oleh warga Amerika terhadap delapan orang di area spa di Atlanta pada Selasa (16/3/2021) malam waktu setempat. Enam di antaranya adalah wanita Asia-Amerika.

Baca:

Bukan Cuma Amerika, Anti-Asia Merebak di Banyak Negara

Menanggapi hal tersebut, Konsulat Jenderal (Konjen) RI Houston, Andre Omer Siregar, langsung melakukan himbauan kepada masyarakat Indonesia yang berada di AS untuk selalu berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi.

Setelah kejadian penembakan di Atlanta, Konjen RI juga mengadakan kontak langsung melalui telepon dan zoom meeting dengan masyarakat Indonesia yang ada di Atlanta guna mengetahui kondisi mereka.

Baca:

Anti-Asia Marak di Amerika, Kecemburuan Ekonomi Penyebabnya?

“Alhamdulillah yang kemarin di Atlanta tidak ada korban (warga Indonesia),” kata Andre melalui pesan singkat kepada Indonesia pada Rabu (24/3/2021).

Selain itu, Andre mengatakan pihaknya telah melakukan pengamatan mengenai situasi anti Asia. Salah satunya bertemu dengan beberapa Congressman Texas dan City Council Houston untuk berkoordinasi mengenai keamanan WNI di AS.

“Kepada congressman Al Green dan beberapa anggota City Council, (kami mengatakan) masyarakat Indonesia Amerika sudah lama di Amerika dan berkontribusi ke masyarakat AS. (Kami juga) berterima kasih kepada pemerintah setempat selama ini melindungi WNI AS dan berharap mereka bisa berpartisipasi lebih jauh lagi,” katanya.

Sementara, setelah kejadian di Atlanta, KJRI Houston bersama dengan beberapa kelompok Asia lainnya di Houston bermaksud mendorong pemahaman mengenai peran warga dan manfaat buat AS khususnya di Indonesia American Chamber of CommerceSCU.

Mereka juga tengah melakukan perjalanan menuju Louisiana, Georgia dan Florida untuk bertemu langsung dengan masyarakat Indonesia dan Permias untuk memastikan keamanan bagi setiap WNI di luar negeri.

“Hingga saat ini masih belum terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban atau terlibat dalam isu diskriminasi rasial di AS. KJRI Houston terus memantau dan berkoordinasi dengan masyarakat dan kepolisian setempat dalam penanganan isu rasial ini,” paparnya.

Sebagai informasi, jumlah WNI di wilayah kerja KJRI Houston, yakni Alabama, Arkansas, Florida, Georgia, Louisiana, New Mexico, Mississippi, Oklahoma, Puerto Rico, Tennessee, Texas, US Virgin Island, mencapai sekitar 20 ribu orang. Jumlah ini ketiga terbesar setelah wilayah kerja KJRI New York dan KJRI Los Angeles.

Kejahatan rasial terhadap orang Asia dan keturunanya di AS sendiri terjadi sejak dimulainya pandemi global virus corona (Covid-19) awal 2020 silam.

Stop AAPI Hate, organisasi yang melacak insiden kebencian dan diskriminasi terhadap orang Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik, mencatat setidaknya ada 500 insiden dalam dua bulan pertama tahun ini. Jika dilihat setahun terakhir, tentu angkanya lebih besar, mencapai 3.795 keluhan.

Mayoritas laporan mencatat 68% merupakan pelecehan verbal. Sementara 11% melibatkan serangan fisik.

[Gambas:Video ]

(sef/sef)