![]() |
Penelitian yang berjudul ‘Revolusi Listrik: Kebangkitan Sepeda Motor Listrik di Indonesia,’ ini menyelami lanskap yang mengejutkan dari pasar kendaraan listrik Indonesia karena industri sepeda motor listrik negara ini mulai meningkat.
JAKARTA, Indonesia, 12 Sept. 2023 — Bekerja sama dengan Deloitte Indonesia, Foundry, sebuah platform ekosistem yang menghubungkan para juara inovasi di Indonesia termasuk perusahaan, pendiri teknologi, pemerintah dan badan pengatur, serta mitra global, telah merilis penelitian kertas putih yang komprehensif berjudul “Revolusi Listrik: Kebangkitan Sepeda Motor Listrik di Indonesia.” Penelitian ini diluncurkan seiring dengan meningkatnya adopsi energi terbarukan yang luar biasa di Indonesia dalam dua tahun terakhir. Peningkatan ini ditandai dengan pertumbuhan luar biasa 15 kali lipat dalam pemanfaatan sepeda motor listrik dari tahun 2020 hingga 2022.
Richie Wirjan, Director of Foundry – Philippe Auberger, CEO Lazada Logistic Indonesia – Irwan Tjahaja, CEO & Founder, SWAP Energi, – Erwin Arifin, Director of Research, Foundry – Nindito Reksohadiprodjo, Partner, Deloitte Indonesia, – Agus Tjahajana, Special Staff to The Ministry of Energy and Mineral Resources of The Republic of Indonesia – Fadli Rahman, Director of Strategic Planning and Business Development at Pertamina New & Renewable Energy during the Press Conference and The Launch of Electric Vehicle White Paper by Deloitte Indonesia and Foundry, 12 September 2023
Peluncuran penelitian ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan penting dalam industri sepeda motor listrik Indonesia, termasuk Agus Tjahajana, Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; Philippe Auberger, CEO Lazada Logistics Indonesia; Irwan Tjahaja, CEO & Pendiri, SWAP Energy; Fadli Rahman, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis, Pertamina New & Renewable Energy; Nindito Reksohadiprodjo, Mitra, Deloitte Indonesia; dan Erwin Arifin, Direktur Penelitian, Foundry.
Upaya penelitian ini menyelami lanskap industri sepeda motor listrik, menawarkan analisis mendalam tentang pilihan dan tantangan yang terkait dengan mengadopsi sepeda motor listrik. Ini mencakup eksplorasi opsi pengisian daya dan pertukaran baterai, perbandingan biaya dan infrastruktur di berbagai model, dan wawasan dari perspektif peraturan. Sebagai negara sepeda motor terbesar ke-3 di dunia, industri sepeda motor listrik di Indonesia mewakili peluang besar sebesar $19,2 miliar dari perspektif manufaktur dan distribusi energi.
Sejak 2019, pemerintah Indonesia terus menerapkan peraturan untuk memberikan insentif kepada konsumen, mengurangi biaya produksi, dan mempercepat infrastruktur kendaraan roda dua listrik untuk mencapai targetnya pada tahun 2030 dengan target 31.000 stasiun pengisian daya, 67.000 stasiun pertukaran, 30% penjualan sepeda motor terdiri dari listrik, dan 13,5 juta sepeda motor listrik di jalan.
Agus Tjahajana, Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menyatakan, “Saya menemukan beberapa hambatan untuk adopsi sepeda motor listrik, termasuk masalah standarisasi baterai dan jarak tempuh terbatas. Namun, dengan integrasi sistem pertukaran baterai, kita dapat secara signifikan mempercepat transisi dan adopsi sepeda motor listrik. Oleh karena itu, kita perlu membangun stasiun swap di berbagai lokasi untuk kenyamanan pengguna. Kita tidak dapat langsung membandingkan sepeda motor listrik dengan sepeda motor bensin, yang sudah ada selama 40 tahun.”
Erwin Arifin, Direktur Penelitian Foundry, menyatakan, “Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perkembangan dan peluang dalam industri sepeda motor listrik Indonesia bagi pemangku kepentingan yang relevan. Sebagai platform ekosistem, kami menyadari bahwa sinergi yang kuat sangat penting untuk secara kolektif mengatasi tantangan, memberikan solusi, dan memajukan pengembangan industri sepeda motor listrik di Indonesia.”
Nindito Reksohadiprodjo, Mitra di Deloitte Indonesia mengatakan, “Target ambisius untuk mencapai 13,5 juta sepeda motor listrik telah melihat peningkatan luar biasa 15,4 kali lipat dalam 2 tahun terakhir. Beberapa pemain kunci dalam industri sepeda motor listrik di Indonesia telah menarik perhatian signifikan, dengan setiap perusahaan secara aktif berkontribusi pada transformasi cepat lanskap transportasi nasional. Kami memperkirakan bahwa penelitian ini akan berfungsi sebagai alat berharga bagi peserta industri saat mereka menavigasi sektor yang berkembang pesat ini. Transisi ke mobilitas listrik tidak hanya mengatasi tantangan mobilitas perkotaan tetapi juga memainkan peran penting dalam mempromosikan keberlanjutan lingkungan.”
Fadli Rahman, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis di Pertamina New & Renewable Energy, menyoroti, “Dalam proses mengadopsi kendaraan listrik skala besar, sangat penting untuk mempertimbangkan pengelolaan sumber daya alam di seluruh siklus hidup. Melampaui produksi dan penggunaan, kita harus merencanakan pemanfaatan dan daur ulang baterai. Pendekatan komprehensif ini memastikan keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan.”
Sementara itu, katalis utama untuk mempercepat adopsi EV meliputi infrastruktur distribusi energi, insentif pemerintah, standarisasi baterai sepeda motor listrik, serta pajak karbon pemerintah dan kredit pajak kendaraan listrik.
Selama diskusi panel, Irwan Tjahaja, Pendiri & CEO SWAP Energi, menekankan, “Sebagai pelopor dalam industri pertukaran baterai dan motor listrik, kami berdedikasi untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan 1.500 stasiun swap yang tersebar di seluruh Indonesia, kami bertujuan untuk mempercepat penyebaran 5.000 titik pertukaran baterai, memfasilitasi transisi ke moda transportasi yang lebih ramah lingkungan bagi pengguna sepeda motor listrik.”
Philippe Auberger, CEO Lazada Logistics Indonesia menambahkan, “Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan, Lazada menyadari pentingnya sepeda motor listrik. Kami telah melakukan berbagai inisiatif, termasuk penggunaan kardus ramah lingkungan untuk pengiriman dan menargetkan konversi 50% sepeda motor bensin