Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

PHP Melulu 2 Hari, Awas IHSG Jeblok ke 6.240 Hari Ini!

Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta,  Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa kemarin (16/3) mengulangi pergerakan di awal pekan, ibarat ‘pemberi harapan palsu’ alias PHP. Bursa kebanggaan Tanah Air ini menguat di awal perdagangan, tetapi pada akhirnya berbalik melemah 0,23% ke 6.306,220. 

Data pasar mencatat investor asing kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 247 miliar, dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,16 triliun.

Pergerakan naik turun IHSG tersebut mencerminkan kehati-hatian pelaku pasar, sebab yield (imbal hasil) obligasi (Treasury) Amerika Serikat juga sedang turun naik, dan berada di level tertinggi dalam 1 tahun terakhir.

Kenaikan yield Treasury tersebut membuat pasar saham menjadi tidak stabil. Pelaku pasar saat ini menanti langkah bank sentral AS (The Fed) guna meredam kenaikan yield Treasury. The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pengumuman kebijakan moneter tersebut menjadi perhatian utama pelaku pasar, yang menyebabkan yield turun naik, begitu juga dengan bursa saham.

CIO BlackRock, Rick Rieder mengatakan konfrensi pers ketua The Fed, Jerome Powell, akan menarik untuk dilihat dan bisa menjadi “kegilaan di bulan Maret” bagi pasar, sebab ada kemungkinan Powell akan menjelaskan mengenai kebijakan suku bunga ke depannya.

“Jika Powell tidak mengatakan apapun, itu akan menggerakkan pasar. Jika dia memberikan banyak penjelasan itu akan menggerakkan pasar,” kata Rieder, sebagaimana dilansir International, Selasa (16/3/2021).

Penantian pengumuman kebijakan moneter The Fed tersebut membuat Wall Street terkoreksi, indeks Dow Jones dan S&P 500 yang mencetak rekor di hari Senin lalu berbalik melemah. Bursa saham Asia pagi ini juga masuk ke zona merah, dan IHSG berisiko menyusul.

Baca:

Aduh Asing! Kok Tega Lepas 10 Saham ‘Seksi’ Ini, IHSG Jeblok

Secara teknikal, IHSG meski terkoreksi dalam 2 hari terakhir tetapi masih bertahan di atas 6.300 dan rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50), sehingga ruang penguatan masih cukup terbuka.

Sementara itu Indikator stochastic pada grafik harian mulai keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam sudah mencapai wilayah jenuh jual, sehingga membuka peluang rebound.

Support terdekat berada di 6.300, jika dilewati IHSG berisiko turun ke 6.265 hingga 6.240 (MA 50).

Sementara jika mampu bertahan di atas support, IHSG berpeluang menguat dengan resisten terdekat masih berada di kisaran 6.360. Jika resisten mampu ditembus IHSG berpeluang naik menuju 6.400.

TIM RISET  INDONESIA

Baca:

Mau Cuan? Intip Dulu 9 Kabar Pasar “Hot” Sebelum Trading

[Gambas:Video ]

(pap/pap)