Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

Stimulus AS US$ 1,9 Triliun Cair, IHSG Siap Terabas 6.300

Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan penguatan 0,27% ke 6.528,749 sepanjang pekan lalu. Dalam 5 hari perdagangan, IHGS mampu membukukan penguatan 3 hari beruntun sebelum melemah 2 hari berturut-turut.

Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 25 miliar sepanjang pekan lalu, dengan nilai transaksi mencapai Rp 71,728 triliun.
Pergerakan IHSG masih dibayangi kenaikan yield obligasi (Treasury) Amerika Serikat (AS) yang membuat sentimen pelaku pasar memburuk. Alhasil, IHSG membukukan penurunan berturut-turut.

Sementara itu, kabar baik datang dari AS akhir pekan lalu uang berpeluang membuat IHSG melesat pada perdagangan hari ini, Senin (8/3/2021).

Senat AS untuk meloloskan bantuan fiskal jumbo senilai US$ 1,9 triliun yang diusulkan oleh Pemerintah di bawah komando Presiden Joseph ‘Joe’ Biden.

Pilihan Redaksi
  • Geser Asing! Lokal Juara Transaksi Saham, Milenial Bintangnya
  • Trio INCO-TINS-ANTM Suram? Tesla Cari Nikel ke Negara Ini
  • IHSG Jajal 6.300 Lagi, Intip Bocoran Saham Pilihan Senin Ini!

Hasil pemungutan suara atas paket stimulus itu menunjukkan hasil 50-49. Sebelumnya House of Representative (DPR) juga sudah menyetujui stimulus tersebut.

Setelah ini, Kongres yang dikuasai Partai Demokrat akan mengesahkan paket itu per Selasa (9/3/2021) waktu setempat. Kemudian akan dikirim ke Presiden Biden untuk ditandatangani sebelum batas waktu 14 Maret 2021 demi memperbarui program bantuan sebelumnya.

Sebagai gambaran, beleid itu meliputi bantuan langsung kepada masyarakat hingga US$ 1.400 (setara Rp 20,1 juta), bantuan pengangguran senilai US% 300 (setara Rp 4,3 juta), dan perluasan child tax kepada anak-anak selama satu tahun.

Stimulus fiskal merupakan salah satu bahan bakar utama pasar saham bangkit dari keterpurukan akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19). Bursa saham Asia juga sudah melesat pagi ini, dan IHSG berpeluang mengekor.

Secara teknikal, IHSG yang kembali ke bawah 6.300 tentunya memberikan tekanan lebih besar.

IHSG kini semakin dekat rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang menjadi penahan koreksi IHSG dalam beberapa pekan terakhir.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv 

Pada perdagangan Selasa (2/3/2021) kemarin, muncul lagi pola Doji, secara psikologis pola ini mengindikasikan pasar masih kebingungan menentukan kemana arah IHSG.
Dengan munculnya pola Doji, peluang IHSG melesat atau ambrol sama besarnya. Sehari setelahnya, pola yang sama juga muncul lagi.

Sementara itu Indikator stochastic pada grafik harian sudah keluar dari wilayah jenuh beli (overbought)

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Stochastic pada grafik 1 jam juga berada di wilayah jenuh jual (oversold) yang membuka peluang rebound. 

Resisten terdekat kini berada di kisaran 6.260, jika kembali ke atas resisten dan bertahan di atasnya, IHSG berpeluang naik ke 6.300. Penembusan ke atas level tersebut akan membuka peluang ke ke 6.340.

Sementara selama tertahan di bawah resisten, IHSG berisiko turun ke 6.210 (kisaran MA 50). Ke depannya jika masih mampu bertahan di atas MA 50, IHSG berpeluang rebound kembali. Tetapi jika MA 50 ditembus dan tertahan di bawahnya, bursa kebanggaan Tanah Air ini berisiko merosot semakin dalam.

TIM RISET  INDONESIA 

[Gambas:Video ]

(pap/pap)