Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

Terusan Suez Nggak Macet Lagi, Tapi Ada Kabar Buruk Baru!

This photo released by the Suez Canal Authority on Thursday, March 25, 2021, shows two tugboats next to the Ever Given, a Panama-flagged cargo ship, after it become wedged across the Suez Canal and blocking traffic in the vital waterway from another vessel. An operation is underway to try to work free the ship, which further imperiled global shipping Thursday as at least 150 other vessels needing to pass through the crucial waterway idled waiting for the obstruction to clear. (Suez Canal Authority via AP)

Jakarta, Indonesia – Kapal raksasa Ever Given yang terjepit di Terusan Suez akhirnya dapat dievakuasi ke lokasi yang aman pada Senin (29/3/2021). Ini setelah hampir enam hari terjebak dan menutupi jalur pelayaran vital itu.

Namun, masih ada satu ancaman lagi yang menghantui perdagangan global. Limpahan barang yang tiba karena situasi yang membaik bisa membuat persoalan baru.

Baca:

Breaking! Kapal Evergreen di Terusan Suez Berhasil Dievakuasi

Apalagi, sekitar 12% dari perdagangan global mengalir melalui Terusan Suez melalui kapal besar seperti Ever Given. Masing-masing menampung 20.000 kontainer.

“Gangguan seminggu ini akan terus memiliki efek berjenjang … ini setidaknya 60 hari sebelum semuanya beres dan tampak sedikit kembali normal,” kata Profesor Ilmu Politik di Universitas Northeastern, Stephen Flynn, dikutip dari International, Selasa (30/3/2021).

Efek tidak langsung ini termasuk kemacetan di pelabuhan tujuan serta kapal tidak berada di pelabuhan keberangkatan untuk perjalanan terjadwal berikutnya. Peristiwa ini tentu semakin memperburuk rantai pasokan yang sudah terhuyung-huyung dari kekurangan kontainer di tengah ledakan pembelian Covid-19.

Flynn, yang juga pendiri di Global Resilience Institute, mencatat bahwa ini adalah salah satu tantangan dari sistem just-in-time. Jalur perakitan akan menganggur karena suku cadang tidak muncul pada waktu yang diharapkan.

“Tidak pernah stres separah ini sebelumnya, dan ini akan memakan waktu yang sangat lama  … pada dasarnya Anda telah menciptakan kemacetan lalu lintas yang tidak memungkinkan Anda hanya untuk reset dan restart, Anda harus me-reset dan me-reset sistem dan itu akan membutuhkan banyak koreografi,” tambah Flynn.

Terjepitnya Ever Given yang menyebabkan penutupan Terusan Suez ini sangatlah mengganggu arus barang dari Asia ke Eropa maupun sebaliknya. Tercatat bahwa kerugian per jam yang ditimbulkan dari tertutupnya terusan penghubung Laut Merah dan Laut Tengah ini hampir mencapai US$ 400 juta atau setara Rp 5,7 triliun.

[Gambas:Video ]

(sef/sef)