Jakarta, Indonesia – Pasar saham global dihantui dengan adanya kekhawatiran dari pelaku pasar terjadinya kenaikan suku bunga The Fed, bank sentral AS, seiring dengan inflasi yang makin dalam di Amerika Serikat pada akhir bulan lalu.
Posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir perdagangan Jumat (26/2/2021) ditutup dengan terkoreksi 0,76% ke 6.241,79. Nilai transaksi sebesar Rp 21,6 triliun dan investor asing menjual bersih Rp 31 miliar di pasar reguler.
Sementara itu, bursa Wall Street AS berakhir dengan bervariasi di akhir perdagangan Februari. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup pada level terendahnya. Sementara S&P 500 berkurang 0,5% karena saham sektor keuangan dan energi yang mengalami pelemahan. Adapun Nasdaq Composite naik 0,6%.
Pelemahan pasar terjadi makin dalam setelah adanya rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditures/PCE) yang menunjukkan inflasi yang terkendali di bulan Januari. Tercatat indeks PCE ini naik 0,3%, lebih tinggi dari perkiraan di 0,2%, naik 1,5% secara tahunan (year on year/YoY).
Selain itu, pasar saham tak berhasil lepas dari adanya ketakutan kemungkinan kenaikan suku bunga akan terjadi. Hal ini berdampak pada turunnya yield (imbal hasil) Treasury 10 tahun sebesar 1,42% atau 10 bps, setelah naik 1,6% pada hari sebelumnya.
Untuk perdagangan awal bulan ini, Senin (1/3/2021) berikut saham-saham yang direkomendasikan oleh sejumlah sekuritas.
Samuel Sekuritas Indonesia – IHSG Bergerak Sideways
IHSG belum menunjukkan momentum kuat, dan terus bergerak sideways. Perhatikan trading range IHSG pada kisaran 6.200-6.300.
Saham pilihan:
BBCA
BBNI
WEGE
UNTR
Reliance Sekuritas Indonesia – Indeks Mencoba Rebound
Secara teknikal IHSG break out support rata-rata 5 hari setelah terbentuk pola pulled back upper bollinger bands. Harga saham secara candlestick memiliki shadow low yang terlihat menyentuh support rata-rata 20 hari dan rata-rata 50 hari dengan indikasi pergerakan dari tren positif yang cenderung kuat. Indikator stochastic menjenuh pada area dekat overbought (jenuh beli( indikator MACD terkonsolidasi, sehingga secara teknikal IHSG diperkirakan bergerak mencoba rebound.
Saham pilihan:
BMRI
BRPT
BSDE
ERAA
Baca:‘Hilal’ Pemulihan Ekonomi Terlihat, Obligasi AS Menggeliat |
Artha Sekuritas – Investor Tunggu Stimulus AS
IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal indikator stochastic membentuk dead cross di area overbought mengindikasikan trend pelemahan. Pergerakan akan dipengaruhi sentimen hasil voting DPR Amerika Serikat terkait stimulus. Dari dalam negeri investor akan mencermati rilis data manufaktur dan data inflasi.
Saham pilihan:
JPFA
UNVR
LSIP
MPPA
MNC Sekuritas – IHSG Coba Kejar Posisi 6.315
Saat ini level 6.315 sebagai level resistance (batas atas) terdekat IHSG, selama belum mampu menembus level tersebut maka pergerakan IHSG akan cenderung terkoreksi. Terlebih bila IHSG terkoreksi ke bawah level 6.173, maka diperkirakan IHSG sudah terkonfirmasi menyelesaikan wave [ii] dari wave C dari wave (4). Hal tersebut berarti, IHSG akan rawan terkoreksi ke area 6.000-6.100 terlebih dahulu.
Saham pilihan:
ASII
GGRM
PTBA
Baca:Siapin Kocek! Intip 10 Saham Cuan Terbaik Selama Februari |
[Gambas:Video ]
(tas/tas)