Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

6 Tipe Alat Kontrasepsi Lengkap dengan Penjelasan Pro dan Kontranya

Ilustrasi alat kontrasepsi

Jakarta

Apakah keluarga berencana dan kontrasepsi sama? Keluarga berencana merupakan suatu cara penyehatan secara jasmani dan rohani seorang Bunda dengan mengatur jarak kehamilan yakni minimal dua tahun.

Waktu dua tahun inilah adalah waktu yang cukup bagi Bunda agar status nutrisi kembali optimal setelah kehamilan, persalinan, dan menyusui. Lalu, kontrasepsi adalah upaya manusia untuk mencegah kehamilan.

Baca Juga : Cara Minum Pil KB yang Benar, Bunda Perlu Tahu

Sejak seorang perempuan mengalami menstruasi maka saat itulah masa subur mereka. Menurut kesepakatan, waktu terbaik untuk kehamilan dan persalinan bagi perempuan adalah saat usia 20 – 35 tahun. Angka ini merupakan usia ideal untuk menekan risiko paling rendah untuk Bunda dan Si Kecil.




Foto: HaiBunda

Berikut adalah 6 tipe alat kontrasepsi untuk Bunda:

1. Metode Amenorrhea Laktasi (MAL)
Selain memiliki nutrisi yang cukup untuk bayi, ASI merupakan metode alamiah dari Bunda untuk menjarangkan kehamilan dengan cara menghambat terjadinya ovulasi. Selama menyusui akan terjadi amenorrhea (tidak menstruasi) pada Bunda. Hal ini disebabkan peningkatan hormon prolaktin akan menekan hormon FSH dan LH yang bertanggung jawab terhadap perkembangan sel telur dan ovulasi.

Adapun MAL ini akan efektif bila menyusui eksklusif enam bulan pertama, menyusui lebih dari delapan kali per hari, dan dalam waktu kurang dari empat jam. Sebagai tambahan efek menyusui adalah peningkatan hormon oksitosin yang berakibat kontraksi rahim sehingga dapat mencegah perdarahan pasca salin.

Ilustrasi alat KB/ Foto: iStock

2. Pil Kontrasepsi
Terdapat berbagai macam tipe pil kontrasepsi yakni pil kombinasi, pil sekuensial, mini pil, dan morning after pil. Pada umumnya Bunda menggunakan pil kombinasi untuk menjarangkan kehamilan berisi zat aktif estrogen dan progesterone yang efektif dalam menghambat ovulasi, menipiskan endometrium, dan mengentalkan lendir serviks. Sehingga dapat mencegah ovulasi, fertilisasi/pembuahan (pertemuan sperma dan ovum), dan implantasi/penempelan embrio di endometrium.

Pil kombinasi berisi 28 pil yang diminum setiap hari semenjak menstruasi. Keuntungannya pil kombinasi ini adalah waktu menstruasi yang teratur.

Namun, tidak jarang Bunda sering kelupaan. Bila Bunda lupa satu hari maka hari berikutnya bunda mengkonsumsi dua pil. Bila lupa konsumsi dua hari berturut-turut maka Bunda dapat melanjutkan dua pil keesokan harinya dan dua pil lusanya. Bila lebih dari 3 hari maka pil tetap dilanjutkan namun gunakan tambahan kontrasepsi lainnya sedikitinya 2 minggu.

Baca Juga : Benarkah Alat Kontrasepsi Bisa Pengaruhi Produksi ASI?

3. Suntik
Metode kontrasepsi yang ketiga adalah suntik yang terdiri suntikan satu bulan dan tiga bulan. Suntikan bulanan mengandung 2 macam hormon yakni estrogen dan progesteron. Sedangkan suntik 3 bulanan mengandung depoprovera.

Mekanisme kerja suntik kontrasepsi ini adalah menghambat ovulasi, menghalangi pembuahan, dan menipiskan dinding endometrium. Pada suntikan satu bulan, Bunda akan mengalami menstruasi bulanan, sedangkan suntikan 3 bulan Bunda akan mengalami amenorrhea.

Masih ada tiga lagi jenis tipe kontrasepsi, lihat di halaman berikutnya ya, Bun.

Lihat juga penjelasan mengenai mitos dan fakta alat kontrasepsi dalam video berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]