Kontraksi asli dapat menjadi salah satu tanda Bunda akan segera melahirkan buah hati. Meski begitu, kontraksi juga bisa terjadi trimester kedua.
Kontraksi terbagi menjadi dua, yakni kontraksi palsu dan kontraksi asli atau kontraksi jelang melahirkan. Kedua kontraksi ini memiliki ciri dan penyebab yang berbeda.
Baca Juga : Penyebab dan Risiko Hamil Kembar Air yang Bisa Terjadi di Trimester 3
|
Bunda perlu memahami perbedaan kontraksi untuk dapat melakukan tindakan yang tepat. Sebab, kedua kontraksi ini memerlukan penanganan yang berbeda saat terjadi selama kehamilan.
Beda kontraksi palsu dan asli
Menurut dokter spesialis obgyn, dr. Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG, kontraksi palsu atau Braxton Hicks umumnya dimulai di trimester kedua kehamilan. Kontraksi palsu terjadi tidak teratur dan tak bisa diprediksi.
Dalam satu kali muncul, biasanya kontraksi ini berlangsung singkat antara 30 sampai 40 detik. Selama mengalami kontraksi, Bunda akan mengalami kram atau tegang di daerah perut. Rasanya ini hampir sama seperti kram saat menstruasi.
“Pada kontraksi palsu ada fase relaksasi atau saat rasa kram hilang sebelum muncul kembali,” kata Gorga kepada HaiBunda, belum lama ini.
Bunda enggak perlu khawatir bila merasakan kontraksi ini ya. Kontraksi palsu tidak akan menyebabkan pembukaan mulut rahim untuk proses melahirkan. Sebaliknya, kontraksi ini justru bisa melunakkan mulut rahim, untuk mempermudah proses persalinan.
Berbeda dengan kontraksi palsu, kontraksi asli umumnya dimulai sekitar minggu ke-40 kehamilan. Dilansir Healthline, kontraksi ini akan mengencangkan bagian atas rahim untuk mendorong bayi ke jalan lahirnya.
Kontraksi asli sebagai tanda melahirkan biasanya terjadi dengan jarak waktu. Kontraksi pertama dan kedua berjarak 5 menit, berikutnya semakin turun dengan jarak 3 sampai 1 menit. Rasa nyerinya akan menjadi intens dan menyakitkan seiring waktu.
Lama terjadinya kontraksi asli sekitar 30 sampai 70 detik, Bunda. Semakin dekat waktu melahirkan, intensitas terjadinya akan lebih sering. Rasa nyeri kontraksi asli tidak akan hilang meski Bunda berpindah posisi.
Saat terjadi kontraksi asli, Bunda perlu memerhatikan perubahan lain yang terjadi pada tubuh. Perubahan ini dapat menjadi tanda penyerta kontraksi jelang persalinan.
Penyebab kontraksi
Kontraksi palsu dapat terjadi karena kondisi janin yang aktif dalam kandungan. Saat bayi bergerak dan masuk panggul, kontraksi ini juga bisa terjadi kembali.
Selain itu, kontraksi palsu bisa disebabkan Bunda melakukan hubungan seksual, melakukan aktivitas tinggi, atau kurang asupan cairan selama kehamilan. Penyebab kontraksi palsu ini tidak ada kaitannya dengan tanda jelang persalinan.
Sementara itu, kontraksi asli dapat terjadi karena bayi yang berkembang akan lahir. Dikutip dari Buku Pintar Ibu Hamil oleh Tim Naviri, pada waktu organ bayi sempurna, dia akan memproduksi hormon yang akan merangsang otot rahim mengencang, sehingga menimbulkan kontraksi.
Gerakan ini juga akan menarik leher rahim dan memberikan pembukaan jalan lahir. Proses pembukaan ini bisa berlangsung antara 2 hingga 20 jam.
Pada setiap kontraksi, kepala janin akan tertekan dan terdorong ke leher rahim. Pada waktu yang sama, kontraksi ini juga memicu hormon-hormon dalam tubuh bayi dalam mempersiapkan diri untuk lahir.
|
Baca Juga : Alpukat untuk Ibu Hamil: Manfaat dan Porsi Aman Konsumsinya
|
Ciri-ciri kontraksi
Kontraksi palsu
Mengutip berbagai sumber, berikut ciri-ciri kontraksi palsu:
1. Intensitas tidak beraturan, tidak bisa diprediksi, dan jarang terjadi.
2. Kontraksi membuat Bunda tidak nyaman dalam melakukan aktivitas.
3. Kontraksi palsu biasanya tidak menyakitkan
4. Perut terasa kram dan mengencang ketika disentuh.
4. Rasa sakit kontraksi ini dapat berkurang, hilang sama sekali atau datang dan pergi.
5. Kontraksi mungkin hilang saat ibu berpindah posisi.
6. Terjadi dalam waktu singkat dan dapat terasa setiap jam.
7. Kerap muncul di waktu sore dan malam hari, terutama pada Bunda yang aktif.
Kontraksi asli
Kontraksi asli sebagai tanda melahirkan memiliki ciri-ciri:
1. Bunda akan merasakan nyeri di perut bagian bawah dan disertai rasa mual atau diare.
2. Dapat disertai munculnya flek atau darah.
3. Kontraksi asli terjadi secara teratur, bisa diprediksi, dan intensitas makin cepat mendekati persalinan.
4. Dapat disertai keluarnya cairan di vagina atau perasaan seperti ‘ngompol’.
5. Kontraksi terjadi secara simetris di kedua sisi perut, mulai dari bagian atas dekat saluran telur, hingga ke seluruh rahim.
6. Nyeri tidak akan hilang atau berkurang dengan istirahat atau berganti posisi.
7. Kontraksi awalnya hanya sebentar, lalu bertambah lama, kuat, dan semakin sakit.
Tips saat alami kontraksi asli
Bunda perlu memerhatikan tanda dan ciri kontraksi asli jelang persalinan ya. Ketika Bunda mulai mendapatkan kontraksi asli yang teratur, berikut hal yang perlu diperhatikan:
1. Catatlah lamanya waktu antara satu kontraksi dan kontraksi berikutnya, serta lamanya kontraksi tersebut berlangsung.
2. Bunda dapat mengalihkan perhatian dengan menonton televisi, konsumsi makanan ringan, melakukan aktivitas ringan seperti minum teh atau mandi.
3. Sepanjang kontraksi, tarik napas dalam-dalam. Usahakan tetap rileks karena semakin Bunda merasa tegang, kontraksi akan terasa sakit.
4. Jika sudah tidak tahan dengan sakitnya, Bunda dapat minum obat penghilang rasa sakit dari dokter.
5. Perlu diingat bahwa persalinan hanya akan terjadi apabila kontraksi menjadi semakin dekat jaraknya, yakni sekitar 40 detik antara satu kontraksi dan kontraksi berikutnya.
Baca Juga : Kenali 3 Tanda Hamil 1 Bulan yang Jarang Disadari, Lihat Bentuk Perut
|
(ank/som)