Miss V alias vagina kering atau vaginal dryness merupakan salah satu gangguan umum yang terjadi pada wanita setelah menopause. Namun, kondisi ini kadang-kadang juga bisa terjadi pada wanita segala usia, dan tentunya ini dapat mengganggu aktivitas seks Bunda.
Penyebab utama vagina kering biasanya disebabkan oleh kadar estrogen yang rendah. Estrogen sendiri merupakan hormon yang menjaga lapisan vagina tetap terlumasi dan elastis.
Baca Juga : 7 Tips Mengatur Posisi Seks Berdiri agar Tidak Jatuh
|
Dianggap sebagai masalah umum, tak jarang wanita memilih untuk tidak berkonsultasi ke dokter. Padahal jika diabaikan, vagina kering juga dapat memengaruhi kualitas hubungan seks, lho.
Selain menyebabkan penetrasi jadi terasa nyeri, gangguan ini juga dapat memicu penurunan hasrat seksual. Dilansir Medical News Today, vagina kering yang tidak diobati dengan tepat dapat meningkatkan risiko infeksi di area organ intim.
|
Penyebab vagina kering
Seperti disebutkan sebelumnya, kekeringan pada vagina biasanya diakibatkan oleh penurunan kadar estrogen. Kadar estrogen secara alami mulai menurun saat mendekati masa menopause.
Selain berfungsi mengontrol perkembangan karakteristik tubuh wanita, seperti payudara dan bentuk tubuh, estrogen juga memainkan peran kunci dalam siklus menstruasi dan kehamilan.
Hormon ini membantu menjaga jaringan yang melapisi vagina tetap lembap. Jadi ketika kadarnya menurun, lapisan jaringan vagina menjadi lebih tipis, lebih kering, dan kurang elastis. Perubahan ini dikenal sebagai atrofi vagina.
Jika wanita masih belum mencapai menopause, penurunan kadar estrogen juga bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk persalinan dan menyusui, perawatan untuk kanker (termasuk kemoterapi dan radiasi), serta konsumsi obat anti-estrogen untuk mengobati kanker payudara atau endometriosis.
Penyebab lain dari kekeringan vagina bisa meliputi:
- Konsumsi antihistamin, yang membantu mengatasi gejala pilek dan alergi. Efek sampingnya bisa berupa vagina kering dan kesulitan buang air kecil.
- Konsumsi antidepresan, yang terkadang memiliki efek samping seksual seperti vagina kering, libido menurun, dan kesulitan orgasme.
- Stres dan kecemasan berlebihan, yang dapat memengaruhi libido dan lubrikasi vagina.
Gejala vagina kering
Wanita dengan atrofi vagina dan masalah vagina kering umumnya memiliki keluhan:
- Vagina gatal dan ada sensasi terbakar
- Nyeri saat berhubungan seks
- Ketidaknyamanan selama aktivitas fisik
- Risiko yang lebih tinggi dari infeksi vagina dan infeksi saluran kemih
Ketahui ulasan lengkap tentang vagina kering di halaman selanjutnya ya, Bunda!
Baca Juga : 5 Posisi Seks yang Membakar Kalori Lebih Banyak, Apa Saja?
|
Penasaran bagaimana efektivitas KB IUD? Simak penjelasannya di video ini, Bunda.
[Gambas:Video Haibunda]