Inisiasi Menyusu Dini (IMD) amat dianjurkan untuk dilakukan oleh para Bunda yang baru saja melahirkan bayinya. Tapi terkadang kenyataan yang Bunda hadapi tak sesuai harapan. Ada beberapa kondisi yang menghambat hingga proses IMD tak bisa dilakukan
Menurut Kementerian Kesehatan, tujuan IMD adalah meningkatkan ikatan kasih sayang Bunda dan bayi, membuat bayi lebih tenang dan membentuk antibodi pada bayi. Bagi Bunda, IMD juga bermanfaat. Bisa mengurangi pendarahan pasca melahirkan dan terjadinya anemia. Di sisi lain, IMD juga berperan penting dalam kesuksesan proses pemberian ASI eksklusif.
Baca Juga : Serba-serbi Peran Hormon Oksitosin dalam Proses Menyusui
|
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan menyusui itu prosesnya cukup kompleks, Bun. Untuk itu Bunda diharapkan membekali diri dengan ilmu menyusui agar nantinya proses memberikan ASI Eksklusif menjadi lebih mudah.
dr Utami Roesli, SpA., MBA., IBCLC., mengatakan IMD atau permulaan menyusu dini merupakan bayi yang mulai menyusu sendiri segera setelah lahir.
“Asalkan dibiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibunya, setidaknya selama satu jam segera setelah lahir,” kata Utami dalam Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif.
Umumnya praktik IMD itu seperti berikut:
1. Begitu lahir, bayi diletakkan di perut ibu yang sudah dialasi kain kering
2. Bayi segera dikeringkan dengan kain kering
3. Tali pusat dipotong, lalu diikat
4. Karena takut kedinginan, bayi dibungkus (dibedong) dengan selimut bayi.
5. Dalam keadaan dibedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak dengan kulit ibu).
6. Bayi diletakkan di dada ibu untuk beberapa lama (10-15 menit) atau sampai tenaga kesehatan menyelesaikan proses persalinan.
|
Dari hasil pengamatan, Bunda dan bayinya sudah dapat berinteraksi dalam menit-menit pertama setelah lahir, apabila bayi segera diletakkan di perut, dada dengan kulit Bunda melekat ke kulit bayi.
Pada saat itulah bayi menunjukkan kemampuannya yakni meski baru berusia beberapa menit, bayi sudah dapat merangkak ke arah payudara dan menyusu sendiri (the breast crawl).
Utami bilang, selama ini orang berpikir bayi baru lahir tidak mungkin dapat menyusu sendiri. Agar bayi mendapatkan ASI yang pertama kalinya, Bunda harus membantu bayi memasukkan puting susu ke mulut bayi atau menyusuinya. Padahal, bayi baru lahir itu belum siap menyusu.
“Kalau ibu menyusui bayi untuk pertama kali, kadang bayi hanya melihat dan menjilat puting susu, bahkan kadang menolak tindakan yang mengganggunya ini.” ujar Utami.
Saat bayi dilahirkan, ada beberapa ‘intervensi’ yang dapat mengganggu kemampuan alami bayi untuk mencari dan menemukan sendiri payudara Bunda. Antara lain, obat kimiawi yang diberikan saat ibu melahirkan bisa sampai ke janin melalui ari-ari dan mungkin menyebabkan bayi sulit menyusu pada payudara ibu.
Kelahiran dengan obat-obatan atau tindakan, seperti operasi Caesar, vakum, forcep, bahkan perasaan sakit di daerah kulit yang digunting saat episiotomi dapat pula mengganggu kemampuan alamiah ini.
Baca faktor-faktor penghambat IMD di halaman selanjutnya Bun.
Baca Juga : Ajari Bayi Menyusu Segera Setelah Lahir, Kunci Keberhasilan ASI Eksklusif
|
Semua Bunda punya drama menyusui sendiri-sendiri, tak terkecuali Winda ‘Ídol’. Simak kisahnya di video berikut, Bunda:
[Gambas:Video Haibunda]