Ketika mendengar kata kecerdasan, mungkin konsep tes IQ langsung muncul di benak kita. Kecerdasan sering diartikan sebatas potensi intelektual anak yang dapat diukur. Padahal tidak demikian, Bunda!
Menurut Howard Gardner, seorang psikolog dari Universitas Harvard, menjelaskan kecerdasan itu tidak hanya mencakup satu dimensi. Terdapat kecerdasan yang mencakup banyak aspek kehidupan sehari-hari yang disebut multiple intelligence atau kecerdasan majemuk.
Dia memandang kecerdasan sebagai sesuatu yang terdiri dari delapan kategori berbeda,yaitu linguistik, musikal, kinestetik tubuh, logika-matematis, naturalis, interpersonal, intrapersonal, dan spasial.
|
Nah Bunda, salah satu kecerdasan yang akan dibahas kali ini adalah kecerdasan intrapersonal. Mengutip Very Well Mind, kecerdasan ini bersumber dari individu itu sendiri, yang berfungsi memahami kelemahan dan kelebihan yang ada.
Individu yang kuat dalam kecerdasan intrapersonal pandai menyadari keadaan emosional, perasaan, dan motivasi mereka sendiri. Mereka cenderung menikmati refleksi dan analisis diri, termasuk melamun, mengeksplorasi hubungan dengan orang lain, dan menilai kekuatan pribadi mereka.
Lebih lanjut, ciri-ciri anak dengan kecerdasan semacam ini yaitu pandai menganalisis kekuatan dan kelemahannya, pemikir ulung, memiliki kesadaran diri yang sangat baik, serta dapat memahami motivasi dan perasaan mereka sendiri.
Baca Juga : 3 Situs Gratis Tes IQ Online untuk Anak
|
Meski begitu, mereka cenderung lebih tertutup dan senang menghabiskan waktu sendiri. Terbiasa bekerja secara mandiri dan sangat pandai memilih jalan mereka sendiri tanpa validasi orang lain, Bunda.
Cara mengembangkan kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan intrapersonal merupakan kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Kecerdasan intrapersonal yang kuat dapat menempatkan seseorang dalam kesuksesan, sebaliknya kecerdasan intrapersonal yang lemah akan menghadapkan pada rasa frustasi dan kegagalan.
Mengutip studi berjudul Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Intrapersonal, Interpersonal Dan Eksistensial pada tahun 2011 disebutkan bahwa anak dengan kecerdasan intrapersonal tinggi biasanya dapat mengungkapkan keinginannya dengan baik, tidak memaksakan kehendaknya, tahu kelebihan dan kekurangannya, sehingga berani tampil ketika mereka merasa mampu.
Nah Bunda, kecerdasan intrapersonal sendiri dapat dikembangkan pada anak. Dilansir dari laman Healthline, berikut beberapa cara untuk mengembangkan kecerdasan intrapersonal, diantaranya sebagai berikut:
|
1. Buat jadwal
Jika anak cenderung menyimpang dari tugas disaat ada banyak hal yang harus dilakukan, cobalah untuk membuat jadwal yang mencakup komitmen dan janji bersama dengan aktivitas sosial, pekerjaan rumah tangga, serta perawatan diri (seperti olahraga dan relaksasi).
2. Pertimbangkan tujuan
Penting untuk memiliki tujuan, baik untuk jangka pendek maupun panjang. Sukses dengan tujuan jangka pendek, seperti menghentikan kebiasaan yang tidak diinginkan atau membaca buku setiap bulan.
Sedangkan jangka panjang seperti dapat memberdayakan untuk membuat tujuan lebih luas yang membutuhkan waktu lama atau menjadi orang yang sepenuhnya jujur.
Tujuan yang realistis mempertimbangkan keterbatasan dan kekuatan pribadi. Mengakui pencapaian masa lalu akan meningkatkan kesadaran diri sekaligus, memperkuat keberanian untuk mengambil langkah yang lebih besar dengan tujuan masa depan.
3. Arahkan pada bakat alaminya
Sangat sedikit orang yang secara alami pandai dalam segala hal. Tetapi mungkin memiliki beberapa kekuatan tertentu bahkan jika belum mengenalnya.
Sangat lumrah untuk mengarahkan keterampilan emosional dengan cara yang bermanfaat bagi orang lain dan gagal menerapkan keterampilan yang sama pada pengalaman diri sendiri.
Hal ini dapat membuat anak tampak kurang memiliki keterampilan tersebut, padahal sebenarnya dia merasa lebih mudah untuk membantu orang lain.
4. Luangkan waktu untuk refleksi diri
Refleksi diri mungkin tampak seperti pekerjaan yang cukup besar. Karena bisa mencakup banyak hal. Saat sedang melakukan refleksi diri, anak mungkin memperhatikan kebiasaan apa yang berhasil untuk mereka dan di mana akan mengalami tantangan.
Baca Juga : 5 Potensi yang Bisa Dioptimalkan Sejak Dini, Kecerdasan hingga Tinggi Badan
|
5. Membuat jurnal
Menulis jurnal dapat membantu anak terhubung dengan dirinya sendiri pada tingkat emosional yang dalam dengan memberikan catatan nyata tentang pikiran dan perasaan untuk dilihat kelak.
Yang dimaksud jurnal merupakan catatan tertulis tentang diri mereka. Ini memberikan ruang yang bagus untuk melacak tujuan penting, emosi, dan pengalaman harian secara keseluruhan dan juga membantu anak menunjukkan hal-hal yang ingin diperbaiki seperti kepercayaan diri yang rendah atau kurangnya motivasi.
Membuat jurnal juga dapat menunjukkan pertumbuhan dari waktu ke waktu. Ketika anak meragukan kemampuan internalnya atau merasa seolah-olah belum mencapai banyak hal, dia akan melihat ke belakang selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun yang lalu dan menunjukkan keterampilan mereka sesungguhnya.
(haf/som)