Jakarta, Indonesia – Pemerintah Amerika Serikat (AS) kabarnya mau menjual kapal Penjaga Pantai (coast guard) AS (USCGC) Adak dan Aquidneck kepada Indonesia.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS pada 2 April lalu menyatakan secara resmi tentang rencana penjualan kapal ini ke Indonesia dengan harga yang dirahasiakan.
Dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan The New York Post, Coast Guard AS mengungkapkan keputusan penjualan ini “untuk mencapai kepentingan nasional AS” dan telah berkoordinasi dengan TNI AL Indonesia sejak Februari.
Menanggapi hal ini, Kabag Humas dan Protokol Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada rencana pembelian kapal penjaga pantai ex Coast Guard AS seperti disebutkan di atas.
“Sampai saat ini tidak ada rencana itu,” ujarnya kepada Indonesia, Jumat (30/4/2021).
Ia menambahkan bahwa Bakamla memang sedang membutuhkan armada baru untuk menunjang operasinya. Namun mereka masih menunggu arahan lebih lanjut mengenai skema pengadaan armada ke depannya untuk penjagaan wilayah laut Indonesia.
“Memang kita butuh tapi belum ada arahan atau kebijakan terkait menerima hibah apalagi beli bekas,” katanya.
Sebelumnya seperti dilaporkan South China Morning Post (SCMP), penjualan USCGC Adak dan Aquidneck telah menuai kontroversi di Negeri Paman Sam. Warga AS berpendapat kapal tersebut lebih baik dimuseumkan dijual ke Indonesia mengingat nilai sejarah kapal itu yang sangat besar.
Adak sebelumnya digunakan dalam evakuasi sekitar 500.000 orang dari Lower Manhattan setelah serangan 11 September di New York. Kapal pihak 110 kaki itu juga merupakan salah satu dari empat kapal pemotong yang dikerahkan ke Irak selama invasi pimpinan AS.
Pelabuhan asal Adak ada di Sandy Hook, New Jersey. Ini pertama kali ditugaskan pada tahun 1989 dan saat ini diangkut di Bahrain. Kapal tersebut akan dinonaktifkan pada bulan Juli dan USCGC Masyarakat Sejarah Adak telah menyerukan agar kapal tersebut diubah menjadi peringatan peringatan dan museum di Tampa Bay, Florida.
Kelompok USCGC Adak Historical Society tersebut telah memulai petisi online untuk mencegah kapal tersebut dijual ke Indonesia, dan lebih dari 7.600 orang telah menandatanganinya.
Baca:Kedubes AS Komentari Penjualan Kapal Bekas Coast Guard ke RI |
[Gambas:Video ]
(dru)