Jakarta, Indonesia – Dua bank yang merupakan bagian dari big four bank di Indonesia bakal melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Senin (29/3/2021).
Salah satu agenda yang akan dibahas adalah mengenai penggunaan laba bersih tahun lalu yang biasanya akan ada alokasi untuk dividen.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan melangsungkan RUPST pada pukul 09.00 WIB pagi ini.
Untuk diketahui BBCA telah membagikan dividen interim atas kinerjanya sepanjang 2020 kepada pemegang saham senilai Rp 2,41 triliun yang dibagikan pada 22 Desember 2020 lalu. Dari situ pemegang saham berhasil mengantongi senilai Rp 98/saham.
Baca:Tok! BRI Bagi-bagi Dividen Rp12,1 T, Setor ke Negara Rp6,8 T |
Sedangkan untuk kinerja 2019, BCA memutuskan untuk membagikan dividen sebanyak 47,9% dari laba bersih perusahaan sepanjang 2019 yakni senilai Rp 13,69 triliun. Pada tahun tersebut, bank ini mencatatkan laba bersih mencapai Rp Rp 28,6 triliun.
Sedangkan untuk tahun ini laba bersih BBCA turun ke angka Rp 27,1 triliun atau merosot 5% dibandingkan dengan tahun 2019.
Untuk kinerja sahamnya, pada perdagangan akhir pekan lalu saham BBCA ditutup di harga Ro 32.075/saham atau menguat 0,71%. Dalam tiga bulan terakhir sahamnya masih mengalami koreski 7,5% dan asing mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp 39,25 miliar di pasar reguler.
Adapun BBNI akan melaksanakan RUPST pada pukul 14.00 siang ini. Agenda pembahasan penggunaan laba bersih juga akan dilaksanakan dalam rapat tersebut.
Tahun lalu BBNI hanya membagikan dividen sebesar Rp 3,85 triliun atau 25% dari total laba bersih perusahaan 2019 sedangkan 75% sisanya dijadikan sebagai laba ditahan. Pada tahun tersebut BNI mencatatkan laba sebesar Rp 15,38 triliun.
Untuk gambaran kinerjanya, sepanjang tahun lalu laba bersih BNI turun tajam menjadi Rp 3,3 triliun atau turun 78,54% dari tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk kinerja sahamnya dalam tiga bulan terakhir saham BBNI juga masih terkoreksi 9,36% dengan posisi pada akhir pekan lal menguat 2,54% ke Rp 6.050/saham.
Asing mencatatkan net buy sebesar Rp 118,52 miliar di saham ini dalam 3 bulan terakhir.
Baca:Terungkap! Ini Alasan Setoran Dividen BRI Naik Jadi 65% |
[Gambas:Video ]
(tas/tas)