Jakarta, Indonesia – Sederet anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ramai-ramai mempersiapkan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) mulai tahun ini.
Untuk 2021 ini setidaknya dua perusahaan telah mempersiapkan diri untuk melaksanakan aksi korporasinya ini. Dua perusahaan yang dimaksud adalah PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Mitratel merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Perusahaan ini berencana untuk mencatatkan sahamnya di kuartal ketiga tahun ini.
VP Investor Relation Telkom Indonesia Andi Setiawan mengatakan persiapan untuk IPO ini terus dilaksanakan oleh Mitratel dan induk usahanya PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
“Bahwa saat ini kami sedang mempersiapkan IPO Mitratel, dan kami berharap Mitratel sudah siap untuk go public di akhir tahun ini. Adapun untuk timingpelaksanaannya, tentunya kami tetap memperhatikan kondisi pasar,” kata Andi beberapa waktu lalu.
Pilihan Redaksi
|
Sedangkan IPO PGE ini sejalan dengan upaya perusahaan untuk melakukan penggabungan bisnis dengan dua perusahaan pembangkit listrik geothermal milik pemerintah lainnya, yaitu PT PLN Gas & Geothermal dan PT Geo Dipa Energi (Persero).
“Direncanakan tahun 2021. Timing masih dilihat. Yang di-IPO ada perusahaan hasil penggabungannya,” kata Pahala Nugraha Mansury, Wakil Menteri BUMN.
Aksi korporasi ini akan menghasilkan dana setidaknya mencapai US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$).
Selanjutnya adalah rencana IPO untuk IPO untuk holding rumah sakit BUMN, yakni PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC atau Pertamedika IHC. Aksi korporasi ini direncanakan akan dilakukan pada 2022 mendatang.
Rencana Pertamedika untuk IPO ini disampaikan langsung oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam sebuah kesempatan. Dia menyebut melantainya IHC di lantai saham ini ditujukan untuk menemukan partner bisnis di bidang kesehatan.
Pada 2023, kementerian telah mengagendakan untuk melakukan IPO untuk dua perusahaan lainnya. Pertama adalah untuk holding perhotelan BUMN di bawah PT Wika Realty yang juga ditujukan untuk pengembangan bisnis dan menemukan partner bisnis.
“Dan juga kemungkinan IPO perusahaan pembangkit batubara PLN,” imbuh Kartika.
Dua perusahaan lainnya yang juga disebut tengah mempesiapkan IPO adalah PT Pupuk Kalimantan Timur, anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Pertamina International Shipping anak usaha PT Pertamina (Persero).
“Ada banyak cara bagi sebuah perusahaan mendapatkan sumber pendanaan, tidak terkecuali melalui jalur IPO. Kami di PT Pupuk Kalimantan Timur senantiasa mengkaji berbagai kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan perusahaan. Namun yang terpenting bagi kami adalah terus mempertahankan kinerja dan performa bisnis serta tata kelola perusahaan yang baik,” kata Rahmad Pribadi Direktur Utama Pupuk Kaltim kepada Indonesia, Kamis (25/3/2021).
Dia mengatakan IPO merupakan bagian dari rencana bisnis perusahaan dalam lima tahun ke depan dimana perusahaan menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 35 triliun.
[Gambas:Video ]
(hps/hps)