Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

Jreeng! Vietnam Bangun Milisi Maritim di Laut China Selatan

Jakarta, Indonesia – Vietnam dilaporkan sedang membangun milisi maritimnya di Laut China Selatan (LCS).

Mengutip South China Morning Post Selasa (27/4/2021), sebuah majalah militer China, Naval and Merchant Ships, menyatakan bahwa Hanoi sedang menyusun kekuatan maritim melalui beberapa kapal-kapal non militer.

Baca:

Surat Menhan India ke Prabowo: KRI Nanggala on Eternal Patrol

Hal ini, disebut pula dalam laporan tersebut, mengkhawatirkan Beijing.

“Kekuatan milisi maritim Vietnam dan aktivitas mereka di perairan dekat Hainan, Kepulauan Paracel, dan Kepulauan Spratly telah mengancam penegakan hukum maritim dan keamanan pertahanan nasional China,” kata majalah itu.

“Masalah ini harus ditanggapi dengan serius dan ditangani tepat waktu”, lanjutnya.

Vietnam mengesahkan undang-undang pada tahun 2009 yang memberi wewenang kepada milisi maritimnya untuk melakukan patroli dan pengawasan laut.

Ini termasuk menghadapi dan mengusir kapal asing yang mengganggu untuk mempertahankan pulau dan terumbu karang yang dikuasai Vietnam.

Uni Eropa memperkirakan sekitar 8.000 kapal penangkap ikan dan 46.000 nelayan adalah bagian dari milisi maritim Vietnam sementara majalah tersebut mengatakan angka terakhir bisa jadi lebih dari 70.000.

“Ketika tidak menangkap ikan, milisi terlatih ini mengambil bagian dalam berbagai misi, terkadang bekerja sama dengan angkatan laut Vietnam,” lapor majalah tersebut lagi.

“Misinya termasuk memata-matai fasilitas militer dan kapal China dan terkadang dengan sengaja bentrok dengan kapal penjaga pantai China untuk menarik perhatian media Barat.”

Belum ada komentar lebih lanjut dari Vietnam soal laporan ini. Pemerintah China juga belum memberi pernyataan resmi mengenai ini.

LCS memang menjadi hotspot ketegangan di kawasan Asia kini. Ini semenjak China mengklaim 90% wilayah lautan itu miliknya dengan konsep “9 garis putus-putus”.

Beijing melakukan ekspansi besar-besaran. Kapal China seringkali memasuki wilayah yang diklaim oleh beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Ini menimbulkan keriuhan di kawasan, yang juga melibatkan Amerika Serikat (AS). Sebelumnya Filipina juga disebut meluncurkan ribuan pasukan penjaga pantai untuk berjaga-jaga di laut itu, kemarin.

[Gambas:Video ]

(sef/sef)