Jakarta, Indonesia – Kasus infeksi Covid-19 India telah menembus angka 18 juta. Ini terjadi setelah pada Kamis (29/4/2021) Bollywood kembali mencatatkan rekor penambahan kasus harian sebanyak3 79.257 dan 3.645 kematian.
Ribuan orang India, disebut dengan panik mencari tempat tidur rumah sakit dan oksigen penyelamat hidup untuk kerabat yang terinfeksi menggunakan aplikasi media sosial dan kontak pribadi. Namun diketahui tempat tidur yang tersedia di rumah sakit, terutama di unit perawatan intensif (ICU), habis dalam beberapa menit.
Baca:Awas, 18 Negara Kemasukan Virus Corona ‘Ganas’ India |
“Ganasnya gelombang kedua mengejutkan semua orang,” kata penasihat ilmiah utama pemerintah, K. VijayRaghavan, dikutip di surat kabar Indian Express.
“Sementara kami semua mengetahui gelombang kedua di negara lain, kami memiliki vaksin di tangan, dan tidak ada indikasi dari latihan pemodelan yang menunjukkan skala lonjakan.”
Militer India telah mulai memindahkan oksigen, ke seluruh negara. Militer juga berjanji membuka fasilitas perawatan kesehatannya untuk warga sipil.
Krisis oksigen diperkirakan akan mereda pada pertengahan Mei. Seorang eksekutif perusahaan produsen oksigen terkemuka mengatakan produksi akan meningkat 25% dan sistem transportasi siap untuk mengatasinya.
“Harapan saya adalah pada pertengahan Mei kami pasti akan memiliki infrastruktur transportasi yang memungkinkan kami untuk melayani permintaan ini di seluruh negeri,” kata Moloy Banerjee dari Linde, produsen oksigen terbesar di India.
Tak hanya pemerintah domestik. Ramai-ramai negara seperti Jerman, Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Rusia, dan Amerika Serikat (AS) mengirimkan suplai oksigen dan pengobatan pasien termasuk sejumlah perusahaan lokal dan global.
Sementara itu, suasana miris juga dirasakan oleh petugas krematorium dan pemakaman. Di pemakaman Jadid Qabristan Ahle Mumbai misalnya, dilaporkan bahwa pemakaman itu sudah hampir kehabisan lahan.
“Sekarang, tampaknya virus itu memiliki kaki,” kata Shamim, 38, seorang penggali kubur, kepada AFP.
“Kalau terus begini, aku akan kehabisan ruang dalam tiga atau empat hari.”
Baca:Junta Militer Diserang, Pangkalan Udara Dibombardir Roket |
Genjot Vaksin
Seorang ahli menegaskan, harapan India mengakhiri krisis tersebut adalah dengan segera meningkatkan vaksinasi corona. Pada hari Rabu (28/4/2021) Delhi membuka pendaftaran bagi semua yang berusia di atas 18 tahun untuk menerima suntikan mulai hari Sabtu (1/5/2021).
India awalnya adalah produsen vaksin terbesar di dunia. Namun saat ini, India tidak memiliki stok yang memvaksin 800 juta orang, dari 1,3 populasi.
Namun, banyak yang mencoba mendaftar untuk vaksinasi mengatakan mereka gagal. Mereka mengeluh di media sosial karena tidak bisa mendapatkan slot atau bahkan hanya masuk ke situs web, karena berulang kali website tersebut crash.
Gelombang pandemi Covid-19 terus memburuk di India. Dengan mencatatkan kasus harian lebih dari 300 ribu setiap harinya, negara yang beribukota di New Delhi itu mendapatkan lebih dari 2 juta kasus hanya dalam jangka waktu tujuh hari saja.
Baca:Panas, Jet Tempur Israel Ancam Tembus Langit Iran |
[Gambas:Video ]
(sef/sef)