Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

Simak 9 Informasi Penting Ini Sebelum Berburu Cuan Hari Ini

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, Indonesia – Menutup perdagangan sebelum libur Lebaran pada Selasa pekan lalu (11/5/2021), bursa saham domestik diterpa terkanan jual.

Hal ini menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,63% ke level 5.938,35 poin dengan nilai transaksi harian mencapai Rp 9,42 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 60,33 miliar.

Sebelum mulai perdagangan har ini, mari mencermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan awal pekan setelah Libur panjang Lebaran, Senin (17/5/2021):

1. Usai Pecat Semua Direksi, Erick Tunjuk 2 Plt Direksi KFD

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk dua orang sebagai pelaksana tugas (Plt) di jajaran direksi PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), anak usaha PT Kimia Farma Tbk (KAEF).

Penunjukkan dua plt ini dilakukan untuk mengganti dua orang direksi perusahaan yang baru saja dipecat Erick sebagai buntut temuan alat antigen bekas di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Berdasarkan resmi Laboratorium Klinik Kimia Farma, labkimiafarma.co.id, yang diakses Minggu malam (16/5/2021), dua sosok plt tersebut yakni Agus Chandra yang menjabat sebagai Plt Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika serta Abdul Azis sebagai Plt Direktur Keuangan, Umum, dan SDM PT Kimia Farma Diagnostika.

2. Gagal Bayar MTN Tridomain, Maybank Indonesia Buka Suara

Gagal bayar pokok surat utang jangka menengah atau Medium Term Notes (MTN) II tahun 2018 oleh PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM) yang jatuh tempo 27 April 2021 lalu kini berbuntut panjang.

Hal itu lantaran MTN II TDPM senilai Rp 410 miliar itu menjadi underlying asset (aset dasar) Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 147 (CPF147) yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) dan dijual kepada publik.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), dalam kapasitasnya sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD), pun buka suara terkait dengan gagal bayar MTN tersebut.

Juru Bicara Maybank Indonesia Tommy Hersyaputera menegaskan pihaknya telah meminta Mandiri Manajemen Investasi selaku manajer investasi dan juga penerbit produk Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 147 untuk menindaklanjuti penyelesaian kewajiban pelunasan pokok dan kupon oleh Tridomain Performance Materials atas MTN yang diterbitkannya dan yang menjadi aset dasar Reksa Dana Terproteksi Mandiri Seri 147.

Baca:

Jet Lag! IHSG Berisiko ke Bawah 5.900 Pasca Libur Panjang

3. Telkomsel Suntik Gojek Rp 6,6 T

Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah dua kali mengeluarkan investasi kepada Gojek. Dalam dua kali tahapan perusahaan berinvestasi, nilai yang sudah diberikan nyari mencapai Rp 6,6 triliun atau tepatnya Rp 6,57 triliun.

Pada tahap pertama nilai yang diinvestasikan sebesar US$ 150 juta atau Rp 2,17 triliun (asumsi kurs Rp 14.500/US$) pada 2020. Lalu investasi kedua baru-baru ini senilai US$ 300 juta atau Rp 4,4 triliun.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan dengan tambahan investasi tersebut, Telkomsel dan Gojek pun akan membuka lebih banyak peluang sinergi serta integrasi layanan digital untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar kepada pelanggan, masyarakat, dan seluruh mitra yang berada di ekosistem bisnis kedua perusahaan.

Baca:

Pekan Ini Cuma Dibuka 2 Hari, Tapi IHSG Menguat 0,17%

4. Gojek Beli 4,7% Saham MPPA dari Lippo

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa alias Gojek membeli sebagian saham ritel Grup Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

PT Multipolar Tbk (MLPL), induk usaha MPPA melepas saham sebanyak 11,9% ke tiga entitas perusahaan. Dari 11,9% saham MPPA yang dilepas itu, masing-masing dibeli Panbridge Invesment Ltd sebesar 3,33%, Threadmore Capital Ltd sebesar 3,81%, dan PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76%.

Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/5/2021), manajemen MLPL menjelaskan PT Pradipa Darpa Bangsa adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa aktivitas profesional, ilmiah, dan teknis.

5. Anak Usaha BUMN Ini Cari Duit Rp 500 M Buat Bangun ‘Kota’ LRT

Perusahaan pengembang hunian Transit Oriented Development (TOD), PT Adhi Commuter Properti (ADCP) menghimpun dana sebesar Rp 500 miliar dari penerbitan obligasi untuk ekspansi usaha perseroan.

Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dalam upaya menambah portofolio dan melakukan ekspansi usaha, terutama untuk pengembangan sejumlah kawasan properti di titik stasiun LRT Jabodebek melalui produk LRT City dan Adhi City.

Obligasi I Adhi Commuter ini diterbitkan dengan jumlah pokok senilai Rp 500 miliar yang terdiri dari Seri A dengan tenor 367 hari dan Seri B dengan tenor 3 tahun.