Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

Simak ya! 10 Kabar Emiten, Ada KFC hingga ‘THR’ Lo Kheng Hong

Lo Kheng Hong, Simas Invest

Jakarta, Indonesia – Keputusan investasi suatu emiten menjadi hal yang paling penting dan dipertimbangkan oleh investor dalam membeli saham perusahaan, karena hal ini berkaitan dengan bisnis yang dijalankan.

Sepanjang perdagangan kemarin, Selasa (4/5/2021), kabar pasar diramaikan mulai dari laporan kinerja emiten hingga rencana ekspansi perusahaan dan aksi korporasi yang akan dilakukannya.

Indonesia telah merangkum 10 peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan sebelumnya perdagangan Rabu (5/5/2021) dibuka.

1. PP Properti Lagi Banyak Utang, PTPP ‘Suntik’ Pinjaman Rp 4 T

Emiten konstruksi BUMN, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) memberikan pinjaman kepada anak usahanya, PT PP Properti Tbk (PPRO) melalui fasilitas pinjaman terafiliasi.

Nilai pinjaman berdasarkan perjanjian pendahuluan yang ditandatangani oleh PTPP dan PPRO pada 25 Maret 2021 sebesar Rp 4 triliun atau setara 88,02% dari total ekuitas PP Properti jika mengacu laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2020.

Direktur Keuangan PPRO, Deni Budiman mengatakan, transaksi ini lebih dari 50% ekuitas perseroan, oleh sebab itu PPRO akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Independen pada Rabu (5/5/2021).

Baca:

Jangan Kelewat! Pagi Ini Saham Emiten Wulan Guritno Listing

2. Terungkap! KFC Punya Piutang ke Bakrie, Jaminan Repo BRMS

Pemilik franchise KFC, PT Fas Food Indonesia Tbk (FAST) menyebutkan saat ini memiliki piutang senilai Rp 100 miliar di PT Bakrie Darma lndonesia (BDl). Piutang ini berkaitan dengan porsi setoran investasi perusahaan dengan jaminan saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dari BDI.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan, disebutkan bahwa piutang ini telah dibayarkan Rp 25 miliar, sedangkan sisa Rp 75 miliar akan diselesaikan oleh BDI.

Piutang ini berawal dari rencana pengembangan properti yang dilakukan oleh BDI. Kemudian proyek tersebut ditawarkan kepada FAST untuk itu berpartusipasi melalui dana investasi.

3. Tambah Modal Lewat Rights Issue, AMRT Masuk Bisnis Teknologi

Emiten ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), berencana menambah modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 5 miliar saham.

Mengacu pengumuman yang disampaikan manajemen Alfamart, nilai nominal rights issue tersebut sebesar Rp 10 per saham. Rights issue dilakukan untuk memperkuat kondisi keuangan perseroan sehubungan dengan rencana untuk mengembangkan kegiatan usaha di masa yang akan datang.

4. Jual Saham MDKA Rp 433 M, Boy Thohir Cuan Berapa Duit?

Kakak kandung Menteri BUMN Erick Thohir, yakni Garibaldi ‘Boy’ Thohir, yang juga Direktur Utama PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mendapatkan dana penjualan saham PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA) sebesar Rp 433,18 miliar.

Saham MDKA tersebut dijual kepada Adaro Energy sebanyak 179 juta saham di harga Rp 2.420/saham yang dilakukan pada 28 April lalu. Pembelian saham Boy Thohir oleh Adaro dilakukan oleh anak usaha Adaro yakni PT Alam Tri Abadi (ATA).

“Bersama ini kami sampaikan bahwa pada 28 April 2021, Adaro melalui Alam Tri Abadi, perusahaan terkendali perseroan, telah melakukan investasi keuangan dalam bentuk pembelian saham Merdeka Copper Gold yang dimiliki oleh Bapak Garibaldi Thohir,” tulis keterbukaan informasi tersebut, dikutip Selasa (4/5/2021).

5. Nasib Saham ISAT & BBKP di PPA, Dijual atau Dipertahankan?

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan keputusan mengenai kepemilikan saham pemerintah di PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) seluruhnya akan diatur oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)/PPA. Pengeloaan yang dilakukan oleh PPA ini mencakup keputusan untuk investasi lanjutan di kedua perusahaan tersebut.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PPA akan melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap kedua perusahaan ini. Kemudian hasil penilaian ini akan disampaikan kepada kementerian.

“Mengenai kepemilikan saham di Indosat dan sebagainya itu nanti semuanya adalah penilaian dari teman-teman PPA,” kata Arya kepada Indonesia, Selasa (4/5/2021).

NEXT: Cek 5 Kabar Emiten Lainnya

Baca:

Gak Nyangka, Asing Kepincut Borong 10 Saham Non-Bank Ini!