Jakarta, Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,89% ke 6.301,131 pada perdagangan Senin kemarin. Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 414 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10 triliun.
Tekanan datang dari eksternal, tepatnya dari Amerika Serikat (AS). Presiden AS, Joseph ‘Joe’ Biden, yang berencana menaikkan pajak memberikan sentimen negatif di pasar saham. Indeks Wall Street berjangka langsung merah, disusul dengan bursa saham utama Asia yang merosot pagi ini.
“Ini (kenaikan tarif pajak) sudah patut menjadi hal yang dianggap serius. Ini akan segera dibicarakan dan akan menjadi kenyataan,” tutur Quincy Krosby, Chief Market Strategist di Prudential Financial, seperti dikutip dari Reuters.
“Dalam 6-8 bulan ke depan, pasar akan semakin khawatir dengan isu tersebut,” tambah Jonathan Golub, US Equity Strategist di Credit Suisse, juga dikutip dari Reuters.
Baca:Duh Gusti! Kok Trio Saham Big Cap ASII-UNVR-HMSP Drop Terus? |
Kecemasan akan kenaikan pajak sedikit tertutupi oleh penurunan yield obligasi (Treasury) AS awal pekan kemarin, yang membuat Wall Street mampu menguat. Yield Treasury tenor 10 tahun kemarin turun 5 basis poin ke 1,682%, sementara indeks Dow Jones menguat 0,32%, S&P 500 0,7%, dan Nasdaq memimpin sebesar 1,23%.
Penguatan kiblat bursa saham dunia tersebut tentunya mengirim sentimen negatif ke pasar Asia pagi ini, termasuk IHSG.
Beberapa bursa utama Asia yang sudah dibuka, seperti Nikkei Jepang dan Kospi Korea Selatan sudah menguat pagi ini.
Baca:Duh… 10 Saham Biang Kerok IHSG Babak Belur, ASII-EMTK |
Secara teknikal, IHSG mampu membukukan penguatan beruntun pada Kamis dan Jumat pekan lalu, dan masih bertahan di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang menjadi support kuat.
Sementara itu Indikator stochastic pada grafik harian bergerak mendatar dan berada dekat wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic pada grafik 1 jam stochastic berada di wilayah oversold yang membuka peluang rebound.
IHSG sudah kembali ke atas 6.300 yang menjadi support terdekat, selama bertahan di atasnya IHSG berpeluang menguat ke 6.340 hingga 6.360, sebelum menuju 6.390.
Jika support tersebut ditembus IHSG berisiko melemah ke 6.270 hingga 6.250 (MA 50).
TIM RISET INDONESIA
Baca:Jangan Kaget! Saham Emiten Emas ANTM-MDKA Cs Jeblok Terus |
[Gambas:Video ]
(pap/pap)