Jakarta, Indonesia – Nilai tukar rupiah melemah 0,1% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.495/US$ pada perdagangan Rabu kemarin.
Memburuknya sentimen pelaku pasar akibat kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara membuat rupiah tertekan.Pada perdagangan hari ini, Kamis (29/4/2021) rupiah berpeluang menguat sebab indeks dolar AS sedang ambrol setelah pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed).
The Fed dini hari tadi menegaskan tidak akan mengubah kebijakan moneternya dalam waktu dekat. Suku bunga 0,25% masih akan dipertahankan setidaknya hingga tahun 2023, meskipun perekonomian AS diakui tumbuh lebih tinggi ketimbang prediksi.
Dalam konferensi pers, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk bicara penghentian pembelian obligasi di pasar. The Fed saat ini membeli obligasi atau yang dikenal dengan quantitative easing (QE) senilai US$ 120 miliar per bulan, artinya itu masih akan terus berlanjut, dan belum akan dilakukan pengurangan nilai pembelian atau tapering.
Baca:IHSG Jajal 6.000, Pantengin Saham-saham Prospek Cuan Ini! |
Pengumuman tersebut membuat indeks dolar AS merosot 0,33% pada perdagangan Kamis, dan berlanjut 0,13% pagi ini ke 90,487. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 26 Februari lalu.
Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan sebab rupiah masih bertahan di bawah Rp 14.500/US$ yang tentunya mendapat momentum penguatan.
Potensi penguatan rupiah diperbesar dengan munculnya stochastic bearish divergence. Stochastic dikatakan mengalami bearish divergence ketika grafiknya menurun, tetapi harga suatu aset masih menanjak.
![]() Foto: Refinitiv |
Munculnya stochastic bearish divergence kerap dijadikan sinyal penurunan suatu aset, dalam hal ini USD/IDR bergerak turun, atau rupiah akan menguat.
Rupiah masih berada di atas rerata pergerakan (moving average) MA 200 hari, sebelumnya juga sudah melewati MA 50 (garis hijau), dan MA 100 (garis oranye). Artinya rupiah kini bergerak di atas 3 MA yang menjadi penghalang rupiah untuk menguat jauh.
Support terdekat berada di kisaran Rp 14.450-14.470/US$. Penembusan ke bawah level tersebut akan membuka ruang penguatan lebih jauh di pekan ini setidaknya menuju Rp 14.420 hingga 14.390/US$.
Namun, jika kembali ke atas Rp 14.500/US$, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.530 hingga Rp 14.550/US$.
TIM RISET INDONESIA
Baca:Bursa Asia Mayoritas Menguat, hanya Shanghai yang Loyo |
[Gambas:Video ]
(pap/pap)