Jakarta, Indonesia – Bursa saham AS Wall Street rebound tipis pada Rabu (5/5/2021). Hasil pendapatan emiten yang kuat dan optimisme ekonomi AS mendorong indeks Dow Jones ke rekor tertinggi.
Saham-saham blue-chip Dow naik 97,31 poin atau 0,3% menjadi 34.230,34. Sementara S&P naik 0,1% KE 4.167,59.
Baca:Wall Street Dibuka Menguat, Saham Teknologi Kompak Rebound |
Nasdaq Composite turun 0,4% ke 13.1582,42. Amazon, Netflix dan Facebook kompak turun 1%.
Meski Dow rekor, kenaikan ini terbilang tipis. Wall Street dihinggapi kekhawatiran karena penciptaan lapangan kerja non pemerintah.
Berdasarkan catatan ADP, penciptaan lapangan kerja non-pemerintahan di AS adalah 742.000 pada April 2021. Ini adalah angka tertinggi sejak September tahun lalu.
Namun, hasil itu di bawah ekspektasi 800.000 pekerjaan yang disurvei ekonom. ADP sebelumnya merevisi laporan pada Maret naik 48.000 pekerjaan.
“Konsumen sedang penuh percaya diri, karena mereka sudah divaksin dan mengatongi cek bantuan pemerintah. Pasar tenaga kerja pun mendapat momentum penguatan,” kata Gus Faucher, Kepala Ekonom PNC Financial yang berbasis di Pennsylvania (AS), seperti dikutip dari Reuters.
Inflasi juga jadi kekhawatiran lain. Pemulihan ekonomi menyebabkan permintaan meningkat dan menimbulkan risiko tekanan inflasi.
“Begitu Anda melihat ekonomi terus membaik seperti saat ini, maka satu hal yang menjadi kekhawatiran pasar adalah inflasi. Ini akan menggerus laba perusahaan,” sebut Shawn Cruz, Senior Market Strategist di TD Ameritrade.
Ini tekanan inflasi berkepanjangan tentu bank sentral AS, The Federal Reserve, perlu merespons dengan menaikkan suku bunga acuan. Kenaikan suku bunga akan berdampak negatif bagi pasar saham, di antaranya ekspansi jadi lebih mahal sehingga menekan laba emiten.
Baca:Dari Tetangga RI ke Belanda, Kasus Corona Naik di Mana-mana |
[Gambas:Video ]
(sef/sef)