Daily Berita

Berita Indonesia Terbaru Hari Ini | Today's Latest Indonesia News

Waspada IHSG! Investor Kemungkinan ‘Jualan’ Jelang Lebaran

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,8% di awal pekan kemarin ke 5.975,787. Kabar baiknya, investor asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) Rp 328 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi sebesar Rp 9,2 triliun.

Namun, pada perdagangan terakhir pekan ini, Selasa (11/5/2021), jelang libur Hari Raya Idul Fitri, IHSG berisiko berbalik merosot.

Sentimen negatif datang dari eksternal, bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Senin waktu setempat. Indeks S&P 500 merosot lebih dari 1%, sementara Nasdaq anjlok hingga 2,55%, hanya Dow Jones yang melemah tidak terlalu besar, 0,1%.

Akibat jebloknya kiblat bursa saham dunia tersebut, membuat bursa saham Asia yang pagi ini sudah dibuka langsung terjun ke zona merah. Indeks Nikkei Jepang merosot 2% lebih, disusul Kospi Korea Selatan minus 1,2%.

Baca:

Tiba-tiba Emiten Menara Sandi Setop Obligasi Rp 7 T, Ada Apa?

IHSG juga terancam masuk ke zona merah, apalagi besok hingga Jumat libur Lebaran. Selama periode libur yang cukup panjang itu, banyak hal bisa terjadi yang tentunya tidak bisa direspon pasar.

Di tengah banyaknya ketidakpastian, khususnya penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) yang kembali menjadi sorotan, investor kemungkinan akan bermain aman dan “jualan” saham.

Secara teknikal, IHSG sukses menguat kemarin meski masih belum mampu menyentuh level psikologis 6.000.

IHSG kembali menjauhi batas atas pola Descending Triangle, yang merupakan pola bearish atau tren menurun. Namun, untuk melaju lebih jauh IHSG perlu melewati level psikologis 6.000.

Sementara batas bawah pola tersebut berada di kisaran 5.890 yang akan menjadi support kuat.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv 

Stochastic pada grafik harian bergerak naik meski masih jauh dari wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv 

Sementara stochastic pada grafik 1 jam juga bergerak naik dan jauh dari wilayah overbought.

Level psikologis 6.000 menjadi resisten terdekat, selama tertahan di bawahnya IHSG berisiko turun menuju support 5.950. IHSG berisiko ke 5.920 jika support tersebut juga dilewati. 

Sementara jika mampu melewati level psikologis, IHSG berpeluang menguat 6.030.

TIM RISET  INDONESIA 

Baca:

Besok Libur! Jangan Kelewat Saham-saham Prospek Cuan Hari Ini

[Gambas:Video ]

(pap/pap)